Islam Tak Menghormati Keyakinan Agama Lain, Tapi Menghormati Manusianya

ADA BEDA antara "Menghormati Agama, Keyakinan Orang Lain" dengan "Menghormati Orang Lain Sebagai Manusia". 

Semua ayat-ayat al-Qur'an  TIDAK ADA yang mengajarkan menghormati keyakinan dan ajaran agama lain, yang ada malah menjelaskan kesalahan, kengawuran, dan kebatilan ajaran di luar Islam.

Di dalam surat Ali Imron ayat 85 misalnya, tegas sekali pesan Alloh :

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ 

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."

Adapun menghormati pribadi-pribadi sebagai sesama manusia, diajarkan Alloh dan Rosul-Nya.

Misalnya ada hadits yg menegaskan tidak boleh menyakiti orang tua, tetangga, apapun agamanya itu, atau perintah untuk memuliakan tamu apapun agama tamu kita.

Nabi bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya." (HR. Bukhari).

Meyakini kesesatan ajaran agama lain, tidak bermakna kita tidak bisa berbuat baik kepada mereka, selama SK (Syarat dan Ketentuan) terpenuhi, kita akan berbuat baik kepada pemeluk agama lain lho.

Apa itu Syarat dan Ketentuannya?

Alloh berfirman: "Alloh tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah : 8)


------------------------.

Istifadah dari ustadz Dr Hamid Fahmi Zarkasyi حفظه الله. Pengertian al-istifadhah ialah sebagai suatu reputasi atau kemasyhuran yang diperbincangkan banyak orang, karena reputasi itu benar masyhur.


Tambahan chat grub WA :
Berhubung waktu Natal atau Tahun Baru Masehi sudah dekat. Tdk ada salahnya mulai kini sudah mengingatkan SESAMA MUSLIM
Inilah yang dimaksud, TOLERANSI BERAGAMA.
 Indahnya saling mengingatkan. 
    Menjelang NATAL..
Muslim : "Bagaimana natalmu? " 
David   : "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?" 
Muslim : "Tidak, Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ucapan ini, agama saya melarangnya.!"
David : "Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata2..? 
Muslim :"Benar....
Saya mejadi muslimpun karena hanya sekedar kata2, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Saya halal menggauli istri sayapun, karena hanya sekedar kata2 yaitu akad nikah, dan....
Istri saya yg sa'at ini sedang halal saya gaulipun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai, padahal hanya sekedar kata2.
David :
"Tapi teman2 muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?" .
Muslim:
 "Ooh...mungkin mereka belum faham dan mengerti.
 Ohya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David?! "
David : 
"Oh tidak, saya tidak bisa... Itu akan mengganggu Keimanan saya..!" 
Muslim : 
"Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi saja? Ayo, ucapkanlah..!!"
David : 
" Ok ok..sekarang, saya paham dan mengerti.." 
#####################
Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan Dunia, sebagai Ketua MUI. ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan ;
         "SELAMAT NATAL"
Meskipun anggapan, hanya Berupa kata-kata keakraban. 
Atau sekedar toleransi. namun disisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AQIDAH.
###################
Dan pahami ini : 
Saya sulit menasehatimu untuk jangan mengucapkannya selama engkau tidak paham betapa murkanya Alloh ketika hamba-Nya ada yang mengatakan bahwa Dia mengangkat anak.
Banyak sekali muslim, yang tidak faham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama, yang disisi lain, mereka faham akan ilmu2 umum. yang sifatnya tiada kekal, tidak ada gunanya, untuk keselamatan AKHIRATnya yang Abadi nanti. 
Bila Pesan ini, bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda'wah kepada orang banyak. 
Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.
   "Lakum diinukum, waliyadiin"